Pernahkah kamu mendapati satu atau dua bajumu yang apek? Padahal baju tersebut baru saja selesai dijemur? Pasti jadi tidak nyaman dong, apalagi kita berharap baju tersebut akan menjadi baju terbaik kita hari itu dengan kondisinya yang bersih dan wangi. Tapi, pernahkah kalian terpikirkan apa sebenarnya yang membuat baju tersebut menjadi bau apek?

Selama ini mungkin kita berpikir bau apek disebabkan oleh air yang masih tersisa pada baju, tapi sayangnya pemikiran ini kurang tepat lho. Bau apek pada baju sebenarnya tidak langsung disebabkan oleh air, melainkan timbul dari bakteri-bakteri yang mulai berkembang dalam air tertinggal, diantaranya adalah bakteri Straphylococcus Epidermidis dan Micrococcus. Bakteri ini pada dasarnya berada secara alami di udara, bahkan di kulit kita. Namun, ketika ia berada di tempat yang lembab seperti permukaan baju yang basah, ia akan lebih mudah berkembang biak.

Ketika bakteri-bakteri ini mulai berkembang biak dan bertambah banyak di permukaan pakaian, mereka mulai menimbulkan bau tidak sedap dari senyawa kimia yang mereka hasilkan. Selain menghasilkan bau, bakteri ini juga tentu meningkatkan resiko penyakit kulit seperti infeksi dan ruam, terutama pada orang dengan kulit sensitif.

Untuk mengurangi resiko baju bau apek, pastikan terlebih dahulu setiap sisi baju tidak ada yang terlipat atau tertutup ketika menjemur. Sehingga setiap sisi pakaian terkena sinar matahari secara merata, dan baju tidak akan bau apek.